Mantan yang baik adalah mantan yang balik

Semakin kita sering pacaran, semakin kita tau kekurangan dan kelebihan kita

Beberapa orang setuju dengan pertayaan ini, beberapa orang sisanya nggak pernah mengalami ini. Atau tepatnya, nggak pernah pacaran.....

Gue baru sadar tentang hal ini akhir-akhir ini.

Mantan gue, sebut saja Putra (Kita ga homo, nama belakang-nya dia aja mirip cowok)
Gue sempet pacaran sama dia kira-kira 2 bulan, sejauh yang gue inget.
Setelah dua bulan, gue putusin dia dengan alasan mau Ujian, memang beneran gue nggak mau jadi penyebab dia dibuang di panti jompo oleh orang tua-nya karena tinggal kelas, jadinya gue putusin dia.

Beberapa microdetik setelah gue putusin dia, puluhan temennya pun mulai melontarkan pertanyaan basi ke gue #cewekbanget

"Kenapa sih lo putusin dia?"

"Kenapa putus? Lo cuma mainin dia?"

"Tega ya lo"

"Kasian kan? kenapa lo putusin dia?"

Saat itu gue memilih untuk diem.
Setelah 1 minggu gue putus kontak sama dia, gue pun memberanikan diri untuk jelasin ke dia apa yang sebenernya terjadi

"eh xxx, gue mau ngomongin sesuatu nih"

"apa?"

"Sori ya. Lo nggak marah kan ya?"

"Nggak mungkin lah gue marah ke orang yang masih gue sayang"

Oh God.
Gue cuma bisa diem dan dengan cupunya gue nge-endchat chat itu tanpa gue baca dan bales.
Sejak saat itu gue jarang banget chat sama dia, sampe hari itu.

1 Januari 2012 kayaknya.. (Ternyata 2 Januari 2012, dia protes, iya dia freak)
Baru aja gue menempelkan mulut gue ke terompet saat sedang naik becak, dia nge-PING gue di bbm. Cukup mengejutkan sampai-sampai terompet gue terlempar ke luar becak dan kelindes... Bukan PING-nya yang mengejutkan. Tapi beritanya.
Dia akan pindah ke smangrae (Sensor-acak-kata) karena masalah kerjaan bokapnya. Berangkat tanggal 5 Januari, 4 hari dari hari itu.

Saat itu juga gue pun nanya-nanya ke teman deketnya. Bener dugaan gue. Dia curhat abis-abisan ke temannya itu. Bahkan dia ngancem bakal nyumpel kulit durian tanpa isi ke mulut gue kalo nggak bisa berhentiin mantan gue ini curhat ke dia.

Karena takut kerangka kepala gue bolong-bolong, gue pun memutuskan buat ikut campur lebih dalem. Gue pun diundang ke farewell party-nya.

Disana kita masih diem-dieman. Awkward-nya, Gue dateng terlalu cepat (Untuk seorang mantan, kan biasanya superhero datengnya belakangan, keren gitu nerobos tembok), udah ada 4 manusia di sana, termasuk Putra, tapi waktu itu gue nggak nyambung banget sama mereka, jadi yang gue bisa cuma diem sambil ketawa kecil kadang-kadang..

"hihihihihihi" gue tertawa manja kena jokesnya mereka (yang sebenarnya, garing)

Begitu undangan lain dateng, kita berjabat tangan, duduk, dan pesta ini jadi pernikahan si Dora dengan temen gue yang matanya segaris doang. Enggak, ga mungkin..

Perlahan gue mulai terseret (baca:menikmati) rame-nya pesta itu.
Setelah makan-makan, kita pun ngobrol disana, kebiasaan anak muda, nggak mau pulang walaupun udah selesai makan. Mungkin mereka berharap bisa ngobrol sampe restoran tutup, diusir, dan nggak perlu bayar.

Kembali lagi
Saat ngobrol, tiba-tiba keramaian di sana terpecah oleh suara erangan dia (mantan gue itu).

Dia. Nangis..

Anti-klimaks

Ya. Dia nangis. Nangis di pundak temen gue yang mirip Dora, namanya pun ga jauh beda, Chelsea.
Awalnya dia cuma mengerang-ngerang nggak jelas, kayak adegan di film Avatar James Cameron (Adegan dimana Neytiri teriak-teriak dengan bahasa nggak jelas). Tapi tiba-tiba si Chelsea dan temen-nya satu lagi juga ikut nangis

Tuhan bunuhlah hamba-mu ini sekarang juga

Terakhir kali gue ngeliat cewek nangis adalah saat gue injek kaki nyokap pake sepeda roda tiga, pas TK, itu terakhir, seinget gue ya...

Baru pertama kali gue ngeliat 3 wanita nangis bersamaan di depan gue. Saat itu gue cuma bisa nunduk.
Gue sangat bersalah waktu itu, nggak tau apa penyebab dia nangis, yang pasti salah satunya gue.
Saat itu gue makin tau kekurangan dan kelebihan gue.
Kekurangan gue, gue bukan Mantan yang baik. Karena mantan yang baik adalah mantan yang balik. Menurut gue ya itu
Kelebihan gue, gue tau gue cukup wow untuk dapet pacar. Tapi entah kenapa sekarang gue masih jomblo...

Salam buat seseorang di luar sana,
Sekali lagi sorry :)
Hiduplah yang tenang di sana, semoga kamu di terima di sisi kepala sekolah sebagai anak baru paling nakal. Amin

0 comments:

Posting Komentar

Cari apa, adeekk?